Beton dibagi menjadi 2, yaitu :
Beton normal
Beton normal terdiri dari portland cement, air, agregat kasar dan agregat halus.
Beton khusus
Yaitu beton normal yang diberi zat tambah, seperti pozzolan, bahan kimia pembantu dan serat.
Kelebihan beton antara lain :
Harga murah dan bahannya dekat lokasi pembangunan (lokasi tertentu).
Bahannya awet, tahan aus, tahan kebakaran, tahan perkaratan dan pembusukkan lingkungan, sehingga biaya perawatan murah.
Kuat tekannya cukup tinggi, jika ditambah baja tulangan (kuat tarik tinggi) mampu dibuat untuk struktur berat.
AGREGAT
Berdasarkan ukuran besar butirannya, agregat dikelompokkan sebagai berikut.
∞ Batu ( ukuran N40 mm)
∞ Kerikil ( 5 – 40 mm )
∞ Pasir ( 0,15 – 5 mm )
∞ Debu / lumpur ( <0,15 mm )
Debu dan lumpur dalam pembuatan beton disebut kotoran.
Berdasarkan asalnya agregat dikelompokkan sebagai berikut.
Agregat alami
Pasir alami ( pasir sungai, pasir galian, dan pasir pantai )
Kerikil alami
Punise / batu apung dsb
Agregat buatan
Kerikil dari batu pecah ( split, kericak )
Pasir dari pecahan batu
Pecahan batu bata, genteng, tanah liat bakar
Tanah liat jenis shale dibakar
Abu terbang ( fly ash ) dari pembakaran batu bara
Kerak pembakaran besi
Robekan kaleng bekas
Sampah padat dll
Pertimbangan pemakaian agregat buatan antara lain :
Jumlah bahan yang tersedia
Kemampuan masyarakat dalam mengolah
Syarat teknis ( bj, fc, kedap air )
Syarat ekonomi (murah/mahal)
Agregat berdasarkan berat jenis.
Agregat berat ( bj lebih dari 2,8 )
Agregat normal ( bj antara 2,5 – 2,7 )
Agregat ringan ( bj 1,5 – 2,4 )
Agregat sangat ringan ( bj kurang dari 1,0 )
Volume agregat
Benda solid
- Volume ( solid )
- Berat
- Berat jenis
Benda curah
- Volume tempat ( total )
- Volume butir (solid)
- Volume pori (sela-sela)
- Porositas ( pori / total = % )
- Berat satuan (t/m3)
Berat jenis = W butir/V butir
Berat satuan = W butir/V tempat
Dalam praktek (pasir dan kerikil normal)
Berat jenis (butiran) = 2,5 – 2,7
Berat satuan (curah) = 1,5 – 1,8
Porositas (curah) = 35 – 40 %
Kemampatan/kepadatan (curah) = 65 – 60 %
Kemampatan = berat satuan / berat jenis
Pertimbangan ukuran maksimum butir agregat
• ≤ ¾ jarak bersih antar tulangan
• ≤ 1/3 tebal plat
• ≤ 1/5 jarak terkecil bidang samping cetakan
Pada beton massa tidak ada batasan tersebut, maka dapat digunakan agregat dengan ukuran 75 mm atau 150 mm.
Pembagian agregat halus (pasir) berdasarkan gradasinya.
o Kasar
o Agak kasar
o Agak halus
o Halus
Modulus halus butir (Mhb)
Mhb adalah suatu indeks untuk mengukur kehalusan butir-butir agregat. Mhb=persen kumulatif butir agregat yang tertinggal di atas suatu set ayakan dibagi seratus.
Agregat halus mempunyai Mhb antara 1,5 – 3,8.
Agregat kasar mempunyai Mhb antara 6,0 – 8,0.
Kandungan air dalam agregat.
- Kering mutlak (0%)
- Kering udara
- Jenuh kering muka (1 – 3%)
- Basah
Pengembangan volume agregat halus.
☻ Pada keadaan butir kering, butir-butir bersinggungan => jarak antar butir minimum
☻ Pada keadaan jenuh, jarak antar butir membesat => volume total besar
☻ Pada keadaan basah, butir-butir bersinggungan lagi => volume kembali semula
BAHAN TAMBAH
Antara lain bahan pembantu (hardener, ritarder dan plasticier)
Bahan kimia pembantu
Macam-macam kegunaan bahan kimia pembantu :
1. Mengurangi air
2. Memperkuat proses ikatan awal
3. Mempercepat proses ikatan awal
4. Fungsi ganda 1 dan 2
5. Fungsi ganda 1 dan 3
6. Fungsi 1 (sampai 12%)
7. Fungsi ganda 6 dan 2
Pozzolan
Pozzolan mengandung silikat (SiO2) dan aluminat (Al2O3). Pozolzn mengikat kapur Ca(OH)2 dan mengubahnya menjadi kalsium silikat hidrat C3S2H3 dan kalsium aluminat hidrat C3AlH6. Dengan penambahan pozolan, proses reaksi / pengerasan lebih lama. Beton menjadi lebih kuat, rapat air dan tahan terhadap serangan sulfat.
Yang termasuk pozzolan antara lain:
♣ Tras alami
♣ Tanah merah
♣ Kerak besi
♣ Abu terbang
♣ Abu sekam padi
Biasanya penambahan pozolan dilakukan pada beton massa, bangunan pengairan, tembok dan sebagainya.
Serat
Serat terbuat dari baja, bendrat, plastik, dan serat alami. Penambahan serat berfungsi untuk untuk meningkatkan kuat tarik, daktil, tahan retak (tahan bocor), dan ketahanan benturan.
Penambahan serat (sampai 2%) dapat berakibat :
♥ Kuat tekan beton turun
♥ Kuat tarik beton sedikit naik
♥ Daktilitas sedikit naik
Penambahan serat dipakai pada :
♦ Jalan raya
♦ Lapangan terbang
♦ Spill way
♦ Pipa beton dan papan tahan api ( biasanya serat asbes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar