You could put your verification ID in a comment Or, in its own meta tag Or, as one of your keywords
Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengetahuan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Juni 2012

TIPE-TIPE KERJA KARYAWAN

1. Manusia Ide

Karakteristik tipikal : individualis, serius, tidak ortodoks
Sifat-sifat positif : jenius, imajinatif, intelek, pengetahuan
Kelemahan yang diperkenankan : pengalaman, cenderung mengabaikan detail atau protokoler

2. Penyelidik Sumber Daya

Karakteristik tipikal : ekstrovert, antusias, selalu ingin tahu, komunikatif
Sifat-sifat positif : cakap menghubungi orang dan menyelidiki segala sesuatu yang baru
Kelemahan yang diperkenankan : besar kemungkinan akan kehilangan minat begitu daya tarik yang pertama lewat

3. Penilai/Pemantau

Karakteristik tipikal : tenang, tidak emosional, bijaksana
Sifat-sifat positif : pertimbangan, bijaksana, realistis
Kelemahan yang diperkenankan :  kurang inspirasi atau kemampuan untuk memotivasi orang lain

4. Pegawai Perusahaan

Karakteristik tipikal : konservatif, patuh, dapat diramalkan
Sifat-sifat positif : mampu mengorganisasi, akal sehat, praktis, kerja keras, disiplin diri
Kelemahan yang diperkenankan : kurang fleksibel,atau tidak menanggapi ide-ide yang belum terbukti

5. Tukang Membereskan Masalah

Karakteristik tipikal : sungguh-sungguh, tertib, teliti, mudah cemas
Sifat-sifat positif : mampu menindak lanjuti, perfeksionis
Kelemahan yang diperkenankan : cenderung mencemaskan hal-hal kecil, enggan untuk "melepaskan"

6. Pembangun Kelompok

Karakteristik tipikal : berorientasi sosial,agak lemah, sensitif
Sifat-sifat positif : mampu menanggapi orang dan situasi, dan membangkitkan semangat kelompok
Kelemahan yang diperkenankan : tidak tegas pada saat-saat kritis

7. Pembentuk

Karakteristik tipikal : berperasaan halus, ramah tamah, dinamis
Sifat-sifat positif : mendorong dan siap menghadapi kelambanan, inefektivitas, dan kepuasan diri sendiri
Kelemahan yang diperkenankan : mudah kena provokasi, tersinggung, dan tidak sabaran

8. Ketua

Karakteristik tipikal : kalem, percaya diri, terkendali
Sifat-sifat positif : mampu memperlakukan dan menyambut semua penyumbang yang potensial sesuai dengan jasa mereka dan tanpa prasangka, rasa keadilan kuat
Kelemahan yang diperkenankan : biasa-biasa saja dalam hal intelek atau mampu berkreasi





Jumat, 11 Mei 2012

5 ALASAN KENAPA TIDAK PERLU TAKUT HANTU

Masih banyak sebagian dari kita yang takut pada hantu. Padahal jika dipikir-pikir tidak ada alasan untuk takut hantu. Untuk itu saya akan memberi 5 alasan sebagai bahan pertimbangan jika Anda masih takut hantu.
  • Sebagai manusia yang beragama, kita mempercayai akan adanya Tuhan. Dan sudah tentu kita percaya bahwa tidak ada satu pun ciptaan di bumi ini yang dapat bergerak tanpa seizin Tuhan. Kalau kita percaya pada Tuhan Yang Maha Berkuasa jadi apa lagi yang harus kita takuti??
  • Kita juga tahu bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna. Derajat kita lebih tinggi dibanding makhluk yang lain. Lalu, kenapa kita harus takut pada makhluk yang derajatnya lebih rendah dari kita? Bukankah kita hanya harus takut kepada Tuhan?
  • Sewaktu SMP pasti kita sudah pernah diajari Hukum I Newton yang berbunyi "aksi sama dengan reaksi". Hukum itu menunjukkan tidak akan akibat jika tidak ada penyebabnya. Seperti kata pepatah ada asap ada api. Jadi, jika kita merasa bertindak secara wajar dan tidak mengganggu siapa pun atau apa pun, kenapa harus takut?
  • Seperti yang kita ketahui semua benda berwujud (terlihat) itu dapat disentuh. Jadi, tidak ada ceritanya hantu yang terlihat itu tidak bisa disentuh seperti di film-film. Kalau, ada hantu yang mengganggu kenapa tidak kita coba serang secara fisik?
  • Yang terakhir adalah semua makhluk itu hanya akan berjaya di habitatnya. Contohnya ikan tidak akan bisa hidup jika di darat. Begitu juga halnya jin (hantu). Saat mereka terlihat di dunia manusia, itu berarti mereka berada di dunia manusia yang mana itu bukan dunia mereka. Jadi mereka pasti akan menjadi lemah. Tidak ada alasan untuk takut lagi bukan??

Sabtu, 28 April 2012

4 TIPE MANUSIA MENURUT CARL JUNG

Sebagi pemimpin, kita dituntut untuk bisa mengenali dan memahami tipe pribadi orang yang dipimpin untuk menghasilkan komitmen kelompok yang efektif sehingga misi yang direncanakan tercapai. Ada 4 tipe orang menurut Carl Jung, ahli psikologi tingkah laku manusia, yaitu :

Tipe 'ahli pikir' yang bergumul dengan fakta dan angka.
Dengan orang yang bertipe ini, gagasan verbal akan lebih dimengerti dan lebih ditanggapi positif bila disajikan dalam bentuk proposal (memo) yang tersusun rapi. Dengan memberi kesan status fakta pada gagasan tersebut, proposal lebih mudah untuk disetujuinya.
Tipe 'ahli pikir' umumnya mempunyai karakter (sifat) teliti, logis, dan rasional, serta lebih tertarik pada argumen yang ditunjang oleh data dan nilai-nilai yang terukur.
Dalam kelompok (organisasinya) mereka sering dianggap sebagai 'penjaga' atau 'pengatur'. Maka, konsep yang mendapat dukungan dari mereka akan menjamin keberhasilan dan kehormatan.
Para ahli pikir tersebut biasanya mempunyai kemampuan lebih dalam hal berpikir analitis, ketertiban, dan kurang respek terhadap cara berpikir atau informasi yang tidak beraturan.

Tipe 'ahli firasat'
  • Kreatif dan penuh gagasan.
  • Nalurinya kuat dan tidak toleran terhadap data yang banyak sekali.
  • Lebih senang diberitahukan atas suatu persoalan dan dibiarkan mencari penyelesaian dengan caranya sendiri.
  • Inovasi merupakan keahliannya, tetapi umumnya tidak mampu mengenali detail dan rinciannya.
  • Mereka jarang bisa menerima usulan di luar tahapan konsep, dan umumnya memerlukan bantuan dari para ahli tindakan.
  • Kesepakatan waktu dianggap penting oleh para ahli firasat. Maka, untuk berkomunikasi dengannya perlu memastikan bahwa yang bersangkutan dalam kondisi siap.
Tipe 'ahli indra'
  • Merupakan orang-orang yang cenderung suka pada tindakan (melakukan pekerjaan)
  • Banyak akal dan lebih condong ke pekerjaan/pelaksanaan.
  • Merupakan tipe pribadi orang yang sangat berguna bagi tim, meskipun kadang suka lebih dahulu rencana kerja sebelum waktunya.
  • Lebih tertarik pada 'bagaimana' bukan 'mengapa' dan seringkali mempunyai motivasi yang baik/tinggi.
  • Kepada mereka bisa langsung disampaikan pokok persoalannya dan mereka akan selalu bersedia untuk melakukan sesuatu.
Tipe 'ahli rasa'
  • Umumnya sangat dikuasai oleh perasaan dan emosi.
  • Mereka biasanya cenderung memperhatikan 'kesepakatan' organisasi, urusan personalia, dan hubungan masyarakat. Masalah, citra, reputasi, lingkungan, dan etika lebih menarik baginya daripada omzet dan keuntungan.
  • Mereka (seringkali) mempunyai kemampuan dalam mengajukan pertimbangan, serta memilih nilai alternatif yang menarik untuk mengimbangi usulan yang semata-mata komersial.
  • Berbicara dengan ahli rasa dari segi nilai dan kepentingan masalah akan lebih mudah sampai pada kesepakatan/persetujuan.

Selasa, 24 April 2012

PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA

Menurut data dari ILO :
  • Unsafe condition (kondisi tidak aman) = 20% faktor kecelakaan.
  • Unsafe action (tindakan tidak aman) = 80% faktor kecelakaan.
Dan, faktor manusia menjadi sebab kecelakaan yang dominan dengan alasan :
  • Kurang pengetahuan K3 (kurang atau tidak tahu)
  • Kurang keterampilan K3 (kurang atau tidak mampu)
  • Kurang kepedulian K3 (kurang atau tidak peduli)
Menurut International Labour Organization (ILO), penyebab kecelakaan kerja diklasifikasikan sebagai berikut :

Perencanaan dan Organisasi
  • Kegagalan dalam perencanaan teknis
  • Kakunya batasan waktu yang tidak sesuai
  • Penugasan pekerjaan kepada kontraktor yang tidak profesional
  • Tidak cukupnya atau kegagalan pengawasan pekerjaan
  • Tidak terbinanya kerja sama yang baik di antara pekerja
Pelaksanaan Pekerjaan
  • Rusaknya pekerjaan dalam pelaksanaan
  • Penggunaan material bangunan yang tidak sesuai
  • Kesalahan/kerusakan proses material bangunan
  • Kerusakan lainnya
Peralatan
  • Tidak tersedia peralatan yang diperlukan
  • Penggunaan material bangunan yang tidak sesuai
  • Kerusakan peralatan yang dipakai
  • Tidak tersedia alat keselamatan atau perlengkapan lain yang dibutuhkan
Manajemen dan Metode Kerja
  • Tidak memadainya persiapan pelaksanaan pekerjaan
  • Tidak memadainya pengecekan/pengujian peralatan
  • Tidak memadainya atau tidak tepat metode, prosedur, dan instruksi kerjanya
  • Memperkerjakan tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat keahlian/keterampilan
  • Tidak memadai pengawasan terhadap pekerjaan
Perilaku Pekerja
  • Tidak bertanggung jawab
  • Melakukan pekerjaan yang bukan wewenangnya
  • Perilaku yang ceroboh
Contoh perilaku yang harus dihindari agar tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja :
  • Kurangnya perhatian/konsentrasi saat bekerja
  • Terbawa masalah pribadi dalam bekerja
  • Kondisi fisik menurun
  • Keletihan yang menumpuk
  • Terus-menerus kerja lembur
  • Bekerja dengan kurang minat (tidak mood)
  • Sengaja bekerja dengan jelek
  • Menurut maunya sendiri, tidak memperhatikan batasan yang benar
  • Mengabaikan aturan kerja, termasuk bekerja sambil merokok
Jadi, kecelakaan dalam bekerja atau di tempat kerja seperti tersebut di atas, bisa terjadi karena 3 faktor, yaitu :
  • Faktor manusia (human factor)
  • Faktor mekanisme/mesin/peralatan (mechanic factor)
  • Faktor alam/lokasi kerja/cuaca, dan lain-lain (nature factor/God Act)

Senin, 23 April 2012

DEFINISI MANAJEMEN

Menurut H. Koont dan O'Donnel
Manajemen menghubungkan pencapaian suatu tujuan melalui atau dengan orang.

Menurut Elmore Petersons dan E. Grosvenor Plocoman
Manajemen dapat diberi definisi dengan suatu teknik/cara, dalam arti dengan teknik/cara tersebut maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu dapat diterapkan, diklasifikasikan, dan dilaksanakan.

Menurut John F. Mee
Manajemen ialah suatu seni keahlian untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha minimal dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua.

Menurut S. Kimbal dan D.S. Kimbal Junior
Manajemen mencakup semua tugas dan fungsi yang berkaitan dengan pembentukan perusahaan termasuk pembiayaan dan penetapan pokok-pokok kebijaksanaan, perlengkapan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka bentuk umum dari organisasi serta pemilihan pejabat-pejabat inti/teras.

Menurut George R. Terry
Manajemen = suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksana (actualing) dan pengawasan (controling) yang masing-masing saling memanfaatkan, baik dalam bidang ilmu pengetahuan (science) maupun keahlian (art) dalam rangka mencapai tujuan/sasaran yang telah diterapkan.

Kesimpulan : Manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama dari sekelompok orang-orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang berupa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua orang/masyarakat dengan cara/teknik terarah yang didukung oleh perlengkapan peralatan, serta dilaksanakan dengan urutan kegiatan tertentu dengan maksud agar dengan usaha yang minimal diperoleh hasil yang maksimal.

MENGENAL BISNIS FRANCHISING/WARALABA

Definisi Franchising (Waralaba)
Franchising didefinisikan sebagai persetujuan di mana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standar. Orang yang menawarkan franchising disebut pemberi franchise (franchisor) dan merupakan orang yang berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluhan tahun serta memiliki pengetahuan mengenai apa yang berhasil dan apa yang tidak. Franchising adalah orang yang membeli franchise dan diberikan peluang untuk masuk dalam usaha baru dengan peluang besar untuk berhasil.

Keuntungan dari Waralaba
Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah bahwa wirausahawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan memulai usaha baru. Penerima franchise diberikan nasehat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan dari pemberian hak usaha adalah bahwa pemberi hak bisa mendapatkan manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa meminjam atau menanggung resiko finansial penting.

Resiko Investasi dalam Usaha Franchising
Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wirausahawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini membutuhkan kerja karena keputusan usaha seperti penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akutansi tetap menjadi tanggung jawab pemakai franchise.
Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimasi resiko investasi dalam franchising.
  1. Melakukan evaluasi diri. Wirausahawan hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.
  2. Meneliti Franchise. Tidak tiap usaha franchise tepat untuk anda. Wirausahawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.
  • Usaha franchise yang mapan dan belum mapan 
  • Stabilitas finansial dari usaha franchise
  • Pasar potensial bagi usaha franchise
  • Keuntungan potensial bagi franchise baru

Minggu, 22 April 2012

PENGERTIAN FILSAFAT

Secara etimologis istilah "Filsafat" berasal dari bahasa Yunani, dari kata "Philos" atau "Philein" yang artinya cinta dan kata "Shopos" yang artinya kebijaksanaan atau pengetahuan. Jadi Philosophia atau Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada pengetahuan. Nampaknya hal ini sesuai dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan, yang sebelumnya berada di bawah naungan filsafat. Dalam perkembangan selanjutnya muncul istilah Filosof yang artinya seorang ahli fikir.

Pada dasarnya kebijaksanaan atau pengetahuan senantiasa memberi kebenaran bagi orang yang mempelajari/mencarinya. Di dalam mencari kebenaran, dari suatu kebijaksanaan atau pengetahuan yang dipelajari, ada sebuah cara yang biasanya dipergunakan oleh seorang Filosof, yaitu dengan cara "berfikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berfikir yang sedalam-dalamnya) disebut Filsafat atau Falsafah.

Filsafat sebagai hasil berfikir yang sedalam-dalamnya diharapkan merupakan sesuatu yang paling bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.

Seorang filosof ulung yang terkenal Prof. DR. M.J. Langeveld dalam bukunya "Menuju Kepemikiran Filsafat", berpendapat bahwa "Kita akan memasuki kegiatan berfilsafat manakala kita memikirkan pernyataan apapun secara radikal, yakni dari dasar sampai kepada konsekuensinya yang terakhir secara sistematis." Ini artinya filsafat terbentuk karena berfilsafat. Dapat disimpulkan bahwa berfilsafat adalah "mencari kebenaran dari segala sesuatu yang dipermasalahkan dengan berpikir secara radikal dan sistematis."

Prof. Langeveld membedakan antara filosof dan ahli filsafat. Menurutnya filosof adalah orang yang menghasilkan atau menciptakan karya filsafat, sedangkan ahli filsafat adalah orang yang menguasai pengetahuan filsafat, dapat berbicara tentang filsafat, membahas dan mengajarkan tentang filsafat (sarjana filsafat) tetapi tidak menghasilkanatau menciptakan karya filsafat.

Pada dasarnya cabang-cabang filsafat yang pokok adalah sebagai berikut :
Metafisica, cabang filsafat yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan fisik.
Epistemologi, cabang filsafat yang berkaitan dengan hakikat pengetahuan.
Metodelogi, cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
Logika, cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.
Etika, cabang filsafat yang berkaitan dengan moralitas atau tingkah laku manusia.
Estetika, cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.