Beribu kerutan hiasi wajahmu
Tanda usiamu kian meninggi
Namun tak pernah lepas dari senyum
Kujamah tangan kekarmu
Berhiaskan ratusan urat
Kasar namun selalu hangat
Tangan yang tenangkanku saat takut
Memelukku saat beku
Mengajariku hidup
Kupandangi dirimu semakin kurasa haru
Orang paling berjasa di hidupku
Semenjak dia tak mampu lagi membantumu
Cinta menggunung kau limpahkan untukku
Kau percayakan asamu padaku
Gapai bahagia
Tak hiraukan ribuan peluh tertumpah tuk redakan rengekku
Darah mengalir demi senyumku
Tenaga terkuras untuk tawaku
Doamu penjagaku
Nasehatmu pedomanku
Senyummu semangatku
Aku malu
Malu bila tak mampu berikan yang kau pinta
Yang kau lakukan takkan tertebus oleh apapun
Aku tahu
Aku tak mampu lakukan apapun
Aku hanya coba lukis senyum di wajah tuamu
Berharap kau puas dengan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar